Tipu Korban Sampai Rp1,5 Miliar, Bengkel Vespa di Bekasi Waway DK Hilang- Berganti-ganti Nomor HP

JNM
JNM
3 Min Read

SERIBUKOTA– Kasus dugaan penipuan yang menyeret nama Achmad Wahyu Pribadi alias Waway, pemilik bengkel Vespa WawayDK Brotherscoot di kawasan Cipandawa, Bekasi, mulai terungkap ke publik.

Berdasarkan laporan polisi dengan nomor LP/B/1.722/VII/2025/SPKT.SAT RESKRIM/POLRES METRO BEKASI KOTA/PMJ, sejumlah korban resmi melaporkan dugaan tindak pidana penipuan yang dilakukan oleh Waway ke Polres Metro Bekasi Kota pada Sabtu, 19 Juli 2025.

Salah satu korban bernama Andree Noviar Pradana melaporkan bahwa dirinya telah tertipu dalam transaksi jual beli Vespa klasik tahun 1978 yang ditawarkan oleh pelaku dengan harga Rp25.200.000, lengkap dengan STNK.

Setelah uang ditransfer ke rekening pelaku, motor tak kunjung dikirim dan pelaku hilang kontak. Barang bukti berupa percakapan WhatsApp dan bukti transfer telah diserahkan kepada polisi.

Namun, kasus ini ternyata bukan kasus tunggal. Menurut keterangan korban, dugaan penipuan ini telah menelan puluhan korban dengan total kerugian mencapai lebih dari Rp1,5 miliar.

Modus yang digunakan pelaku bervariasi, mulai dari investasi bodong, restorasi Vespa fiktif, hingga penggelapan kendaraan.

“Korban terus bertambah. Hingga saat ini, Waway tak bisa dihubungi. Kami sudah ke bengkelnya tapi dia sudah kabur, semua motor korban juga sudah tidak ada. Bahkan rukonya sekarang sudah dalam status disita bank. Janji manis pelaku hanya akal-akalan belaka,” ujar Andree mewakili para korban, Sabt

Lebih mengejutkan lagi, bangunan bengkel tempat pelaku beraktivitas kini terpantau sudah dipasangi spanduk lelang oleh bank, membuktikan bahwa pelaku juga bermasalah dalam urusan keuangan lain.

Upaya para korban pun telah dilakukan, termasuk mendatangi rumah pribadi pelaku dan istri sirihnya, namun hasilnya nihil. Pelaku diduga telah menghilang dan berganti-ganti nomor telepon. Ironisnya, pelaku masih aktif menggunakan media sosial seperti TikTok, diduga untuk menjaring korban baru.

Salah satu korban lainnya bernama Tanggon menduga pelaku tidak bekerja sendirian.

“Kemungkinan besar ini jaringan, bukan pelaku tunggal. Harus didalami oleh kepolisian, karena pola modusnya mirip dan dilakukan berulang-ulang.

Para korban berharap agar Polres Metro Bekasi Kota serius mengusut tuntas kasus ini dan segera menangkap pelaku sebelum korban semakin bertambah. Kasus ini menjadi peringatan bagi masyarakat agar lebih berhati-hati dalam melakukan transaksi jual beli daring, khususnya barang koleksi seperti Vespa.

Share This Article