SERIBUKOTA– Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta menyiapkan 602 unit pompa stasioner di 205 lokasi dan 573 unit pompa mobile tersebar di lima wilayah Jakarta sebagai upaya mitigasi banjir, pada Kamis,(10/7/2025).
Hal itu dilakukan Dinas SDA DKI sebagai tindak lanjut prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) yang mengatakan wilayah Jabodetabek bakal dilanda cuaca ekstrim dalam sepekan ke depan.
“Pompa mobile ini digunakan untuk menjangkau lokasi banjir atau genangan yang tidak bisa dijangkau pompa stasioner,” jelas Sekretaris Dinas SDA DKI Jakarta Hendri di Jakarta.
Selain pompa, Dinas SDA DKI juga menyiagakan sekitar 7.000 personel pasukan biru di lapangan untuk penanganan cepat saat terjadi genangan maupun banjir.
Tak hanya itu, upaya pengerukan sungai, kali, hingga waduk juga terus dilakukan untuk memastikan saluran air berfungsi optimal.
Hingga awal Juli ini, volume pengerukan di lima wilayah Jakarta telah mencapai lebih dari 400 ribu meter kubik.
“Total ada 204 titik pengerukan yang tersebar di Jakarta Timur, Barat, Utara, Selatan, dan Pusat,” kata Hendri.
Hendri menjelaskan pihaknya juga terus mengoptimalkan infrastruktur pengendali banjir berupa 47 waduk, situ, dan embung, serta 52 polder yang berfungsi menampung dan mengendalikan air saat debit tinggi.
Di sisi lain, teknologi sistem SCADA (Supervisory Control and Data Acquisition) juga diandalkan untuk memantau dan mengendalikan pompa secara otomatis dari jarak jauh, sekaligus mendukung sistem peringatan dini banjir.
Dengan berbagai langkah ini, Pemprov DKI Jakarta berharap potensi banjir akibat cuaca ekstrem bisa diminimalisir.